1. The Axeman of New Orleans (1918-1919)
Axeman of New Orleans adalah sebutan
yang diberikan terhadap sebuah kasus pembunuhan berantai secara
misterius, yang terjadi di Kota New Orleans Mei 1918 hingga Oktober
1919. Sebuah peristiwa hitam yang tercatat dalam sejarah kejahatan
Amerika Serikat, pembunuhan sadis yang meneror masyarakat Kota New
Orleans, bagaimana tidak? pembunuh tersebut menggunakan kampak secara
membabi buta membunuhi orang-orang yang ditemuinya. Dan tidak semua
korban yang diserang harus mati. Sepertinya kejahatan yang dikakukan
oleh pembunuh berkampak tidak memiliki pola pemilihan korban tertentu,
ia melakukannya secara acak dan dilakukan pada malam hari, ketika ia
mengendap ke dalam rumah melalui jendela ataupun pintu yang tidak
terkunci. Namun pada suatu peristiwa pernah juga dia menerobos dengan
paksa.
Salah satu korbannya adalah perempuan
yang tengah hamil dan bahkan ketika sedang menggendong bayinya. Si
pembunuh berkampak seperti mengikuti jejak sang penjagal legendaris, Jack the Ripper.
Bahkan si pembunuh menyurati pihak surat kabar lokal yang berisikan
petunjuk dan teka-teki mengenai calon korban, ia juga mengatakan bahwa
dirinya adalah jelmaan iblis dari neraka. Gelombang pembunuhan berakhir
begitu saja, sehingga menyisakan misteri, walaupun ada yang menyebutkan
Josef Womfre sebagai pelakunya. Momfre tewas ditembak pada Desember
1920,di Los Angeles.
2. Pembunuh ‘Stoneman’, India (1985 & 1989)
Tahun 1985, terjadi sebuah pembunuhan
berantai di India, di mulai dari Kota Mumbai. Pembunuh tersebut
kebanyakan memilih gelandangan dan tunawisma yang tinggal di jalanan
kota. Si pembunuh akan mengeksekusi korban yang sedang tertidur sendiri
di tempat yang sepi, dengan cara yang sadis, ia akan menjatuhkan batu
seberat 30 kg ke arah kepala korban.
Pada musim panas 1989 di Kota Calcutta,
peristiwa pembunuhan kembali terulang, dengan pola dan metode yang sama,
batu 30 kg. Sebanyak 12 orang tewas dalam periode enam bulan, sebagai
korban pembunuhan manusia batu ini. Semua korbannya adalah tunawisma dan
para gelandangan yang mewarnai jalan kota. Namun peristiwa ini tidak
saja membuat panik dan resah para pengemis, gelandangan dan tunawisma,
namun warga kota lainnya di India. Media massa setempat menyebut
pembunuh tersebut dengan “stoneman,” atau manusia batu.
Dalam beberapa kasus bahkan batu yang
digunakan begitu besar, ataupun bongkahan kayu besar, yang digunakan
untuk menghancurkan kepala korban yang tertidur. Polisi pun melacak dan
melakukan patroli ke berbagai sudut kota untuk mencegah dan menangkan
pembunuh berbatu ini. Setelah polisi India melakukan penangkapan
terhadap beberapa yang dianggap pelaku, dan melakukan interogasi,
pembunuhan pun terhenti. Namun pembunuhan tersebut belum terungkap
hingga saat ini. Tetapi ada peristiwa pembunuhan dengan metode yang sama
terjadi di Guwahati, Kota Assam,selama februari 2008.
3. William Goebel (1856-1900)
William Goebel adalah seorang yang
tegas, pintar dan politisi berbakat dari Amerika Serikat. Di awal
karirnya ia banyak menjalin hubungan dan bahkan menemukan musuh selama
berkiprah di bidang politik di Negara Bagian Ketucky. Seorang politisi
yang intelek sekaligus ancaman bagi lawan-lawan politiknya. Pada 1895,
William Goebel didekati oleh rivalnya John Sanford dan
menantangnya untuk melakukan duel. Sebuah pertarungan yang melibatkan
senjata api, dan saling mengarahkannya secara berhadapan satu sama lain.
Pada peristiwa tersebut Goebel tidak mengalami luka yang berarti, namun
Sanford terkena tembakan di kepala dan terbunuh. Bagaimanapun, Goebel
tidak melakukan tindak kriminal akibat peristiwa tersebut, karena duel
tersebut adalah legal.
Pada tahun 1900, William Goebel terpilih
dan dilantik menjadi Gubernur Kentucky. Namun sehari sebelum Goebel
melakukan sumpah jabatan, ia ditembak oleh seseorang tak dikenal, saat
itu ia sedang berjalan di jalanan Kentucky menuju kantor pemerintahan.
Penembak misterius itu menembakan enam hingga tujuh peluru dari sebuah
gedung. Goebel hanya tertembak satu kali, namun meninggal empat hari
kemudian. Goebel pun dinyatakan sebagai satu-satunya gubernur yang tewas
di rumah sakit dan seorang gubernur yang dibunuh saat sedang berada di
sekitar kantor pemerintahan.
4. Pembunuhan Mary Meyer (1920-1964)
Mary Meyer adalah salah seorang
sosialita di Washington DC, seorang pelukis sekaligus istri dari seorang
agen CIA, Cord Meyer. Ia juga merupakan kawan dekat John F.Kennedy.
sejarawan menyatakan bahwa ada sebuah skandal yang terjadi di antara
Meyer dan Kennedy, ketika sang presiden muda itu tewas ditembak. Sebuah
sumber mengatakan bahwa Meyer dan Kennedy telah melakukan sekitar 30
pertemuan pribadi, selain itu dikabarkan dalam setiap bertemu Meyer
selalu membawa marijuana atau LSD. Seorang pskilog Universitas Harvard,
Prof. Timothy Leary menyatakan bahwa Meyer turut memengaruhi kebijakan
Kennedy terhadap usaha pelucutan nuklir dan terjadinya konflik dengan
Kuba. Dan melalui keterangan teman-teman mereka, dikatakan bahwa Meyer
memiliki sebuah catatan diari yang mendokumentasikan kebersamaannya
dengan Kennedy.
Pada 12 Okteber 1964, 11 bulan setelah
John F. Kennedy tewas dibunuh dan dua minggu setelah Komisaris Warren
memberikan keterangan resmis kepada publik, Meyer melakukan sebuah
perjalanan panjang dari Chesapeake dan Kanal Ohio di Kota Georgetown.
Seorang saksi mendengar sebuah jeritan yang diikuti dengan dua kali
suara tembakan. Saksi tersebut pun lari menuju tempat terdengarnya suara
letusan, ia melihat seorang berkulit hitam dengan jaket cerah, syal
hitam yang menutupi wajah, dan topi hitam, berdiri di hadapan seorang
perempuan kulit putih. Ternyata tubuh yang tergolek itu adalah Mary
Meyer, yang dua ditembak dari jarak dekat. Keluarganya pun melaporkan
bahwa rumah Meyer dimasuki secara paksa dan buku agenda milik Meyer
tidak ditemukan. Raymond Crump ditangkap, karena berada di dekat lokasi
terjadinya pembunuhan, dan dikenai tuduhan pembunuhan terhadap Mary
Meyer, namun kemudian dibebaskan karena tidak ditemukan bukti kuat, dan
kasus pembunuhan Mary Meyer pun tidak terpecahkan. Selama menjalani
persidangan, pengacara Crump menyatakan sebuah keluhan bahwa ia tidak
dapat menemukan informasi apapun tentang Mary Meyer yang berhubungan
dengan kliennya. Hanya sehari saat peristiwa pembunuhan itu terjadi, dan
kliennya berada di tempat tersebut.
5. Pembunuhan di Danau Bodom, Finlandia (June 6, 1960).
Danau Bodom adalah sebuah tempat di
Finlandia, letaknya berdekatan dengan Kota Espoo. Di pagi hari buta,
pada 6 Juni 1960, empat remaja sedang melakukan perkemahan di pesisir
Danau Bodom, saat itulah keempat remaja tersebut diserang secara brutal.
Peristiwa itu terjadi antara pukul 04:00 hingga 06:00 waktu setempat,
seorang misterius telah membunuh tiga remaja dengan sebuah pisau dan
senjata tumpul lainnya secara membabi buta. Peristiwa tersebut hingga
sekarang masih belum terpecahkan, walaupun seorang yang selamat dari
mereka dijadikan tersangka pada tahun 2004, Nils Wilhelm Gustafsson.
Pihak penyelidik menemukan adanya bukti DNA, dan dinyatakan milik
Wilhelm. Namun pada 2005 Oktober 2005 persidangan terhadap Wilhelm
dihentikan dan dinyatakan tidak bersalah oleh pengadilan setempat.(**)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar